Feeds RSS

My poems


Dan ternyata aku terluka

Tak ingin lagi air mataku terjatuh
Hanya tuk seorang lelaki
Tak ingin ku terjatuh luluh lantak
Tuk kesekian kali
Karena lelaki

Kucoba pendam rasa
Mungkin itu lebih baik
Kucoba ingkari
Kupura-pura tak peduli
Tentang semua rasa ini
Namun tak pernah kusadari
Jika ternyata rasa itu
Tumbuh semakin dalam

Kini saat kau pergi
Saat kau temukan
Bidadari lain dihatimu
Mungkin ku kan tersenyum
Menertawakanmu
Aku kira ku kan baik-baik saja
Namun ternyata aku terluka



Kemana?

Kemana hati kan mengembara
Kala langit tak bertepi
Dan dunia tak berujung
Sementara bumi terus berputar
Membunuh waktu

Menapak jalan setapak demi setapak
Melangkah tanpa tujuan
Tersesat dalam kebimbangan
Sementara keyakinan tak kunjung datang

Lalu, mungkinkah kau yang jadi
Penuntun arahku
Yang memberikan keteduhan
Saat kaki lelah mencari tepian langit

Mungkinkah kau yang jadi sandaran hati
Saat kaki ini tak ingin lagi mengembara
Aku pun tak tahu





Kemana?

Kemana hati kan mengembara
Kala langit tak bertepi
Dan dunia tak berujung
Sementara bumi terus berputar
Membunuh waktu

Menapak jalan setapak demi setapak
Melangkah tanpa tujuan
Tersesat dalam kebimbangan
Sementara keyakinan tak kunjung datang

Lalu, mungkinkah kau yang jadi
Penuntun arahku
Yang memberikan keteduhan
Saat kaki lelah mencari tepian langit

Mungkinkah kau yang jadi sandaran hati
Saat kaki ini tak ingin lagi mengembara
Aku pun tak tahu