Feeds RSS

Kamis, 30 Januari 2014

My first client

Even though my ability in making cover still in the level of elementary, but my sister asked me to help her make a cover for her first poem anthology. And this is the result. Eng ing eng

The idea: from the word 'cangkir' has an important role as foregrounding object in this cover. Then, vintage color dominates the cover due to the theme 'nature'.





Fall for you

In the lonely night. Even though I am working for my project but I have blank minded idea, so I open photoshop and create another cover. Let us see closely chapter 2.

The idea: Like the title 'Fall for you', which came up in my mind is fall season. So, the concept is related to fall or autumn. And of course the cover uses leaves. And orange color dominates the cover represent the mood of this story is full of happiness :D

photo courtesy: pinterest.com






Let us see closely

It was very long time I never post something worth. I have missed a lot posting something in my blog. So now, what is the topic that I'm going to talk about? However, I have no idea in my brain, really blank minded. So, I just want to posting some of my works. It is not about short story or novel. In my spare time, I used to play with photoshop, making a cover. Even I don't know my work would be published or not, but by making a cover for my novel increase my mood to finish my work as soon as possible. So, here we go.

This is the first version. Basically the novel tells about the sorrowfulness. Therefore, the concept is using dark color, and combine by red color to emphasize the scars. As I have stated that this novel adopted from short movie entitled 'Remorse' written by Aries and I have role as co-writer and talent for the production of the movie. So, the character itself is represented my character. Therefore, I am using my picture. And how about the picture in the back cover? that is also my hand :D. I took it from screenshot of the movie.

Photo taken by: Phenty (the girl), Bang Drajat (blooded hand)

















This is second version of the cover. I used cryssant (maybe misspelled) flower because this story also tells abut the loneliness. As shows in the picture, the flower is laying down alone, in the dark.

photo taken by: Bang Drajat (Flower)

This is more detail.



This is detail version of back cover

Senin, 24 Juni 2013

Tentang Mimpi yang Menemukan Titik Terang

Ingatkah pada ulasan novel 'Ruang Rindu' kembali temukan kepingan mimpi. Aku tak pernah menyangka bahwa kesempatan besar ini telah datang secepat ini. Ketika novel 'Ruang Rindu' kuikutkan lomba OTACK.COM tidak menang. Saya kecewa? tentu saja iya. Pake banget, hehe. Sempat ragu, apakah aku harus menyerah? Menulis sepertinya memang bukan duniaku. Lalu, ketika aku putuskan ingin menyerah, ada sayembara menulis novel populer yang diadakan 'Bentang Pustaka' bertema 'wanita dalam cerita', meski sempat ragu ikut atau tidak, akhirnya aku ingin mencoba. Kubuka kembali naskah 'Ruang Rindu', aku baca ulang, aku edit lagi, aku tambahi beberapa adegan, dan di tanggal 2 Februari 2013, fix aku kirimkan ke email Bentang Populer.





Ketika melihat update peserta yang ikut lomba, aku mulai ragu akan menang. Dari 400 naskah, hanya akan diambil 8 naskah terbaik. Bayangkan, aku yang awam di bidang kepenulisan tak yakin jika mampu mengalahkan 400an naskah. Terlebih aku mengenal beberapa nama penulis yang kiprahnya di bidang kepenulisan tak diragukan. Tanpa banyak menaruh harapan tinggi, aku menunggu saja pengumuman.

Sabtu, 22 Juni 2013

'Remorse' versi 'Novel'

Calon novel ini diadaptasi dari karya skenario dan film pendek oleh Aris, Meski mengangkat ide cerita yang sama, tapi di versi novel ini saya buat berbeda dari versi skenario. Lebih detail dengan deskripsi dan narasi yang lebih nancep dihati. Special presented for those who cannot get someone who they love. Somehow, love doesn't enough to make someone stays beside us. We have to let someone we love goes, to let his/her finds another happiness. Happy Ending doesn't mean always to be together. Even happily ever after only imaginative things in fairy tales.























Kamis, 10 Januari 2013

Next project 7Deadlysin




Selasa, 04 September 2012

(Masih) Menunggu


Kita berada di jalan persimpangan, menunggumu untuk datang padaku, menunggumu untuk sekedar menoleh di tengah hiruk pikuknya kasibukanmu, aku selalu menunggu di sudut sana, meski kau anggap aku sebagai bayang-bayang tak mengapa, meski kau anggap aku sebagai sosok penggembira aku pun terima. Dan aku masih di sudut sana, menunggumu menyadari kehadiranku. Kadang inginku beranjak, meninggalkanmu yang mengabaikanku, tapi bagaimana jika aku berbalik, lalu kau menoleh padaku melempar senyummu?  Harapan harapan menjadikanku lemah, menjadikanku tetap bertahan meski kadang aku hanya memperoleh harapan kosong. Kini hanya menunggu waktu kapan aku lelah berdiri, hingga tulang benulangku tak lagi sanggup menahan rangka, hingga tubuhku terkapar, dan disaat kau menyadari adanya aku, aku sudah tidak ada disana, lapuk terkubur tanah.

Tanpa arah


Lama tangan ini yang tak merangkai kata. Kehidupan yang seperti apa ini? Berdiri tegak, berjalan tanpa arah, menunggu sang waktu yang menentukan arah? Inikah hidup yang sesungguhnya? Ketika mimpi menyerah pada satu keadaan. Merasa diri tak mampu karena memang tak mampu. Semangat terkalahkan ketakutan, keyakinan terpatahkan keraguan, optimisme berbuah kegagalan lagi dan lagi, lalu mana yang disebut sebuah keberhasilan ketika menemukan dunia yang kau impikan, saat itu pula kau meragukan duniamu. Inikah yang disebut mimpi? Berani bermimpi setiggi tingginya, namun sekali lagi  dihadapkan oleh kenyataan bahwa kau tak cukup mampu. Dulu ku punya impian menggebu, dulu kuberani bermimpi setinggi-tingginya, dulu…dulu sekali, aku tak pernah mengingatnya, lalu kemana impian itu sekarang pergi? Kemana impian tinggi yang dulu terbayang kini menjelma bayang bayang abu… Ketakutan, keresahan, realita, mengubah dunia yang kau impikan menjadi seonggok debu yang kelabu. Tapi inilah dunia, seberapa beranikah kau bertahan pada impian impianmu?

Ketika Ku Jatuh Cinta


Ingatkah kau pada malam berbintang di tengah kebisingan deru mesin? Disana, disaat kita berdua menikmati rembulan yang redup oleh mendung. Ketika kurasakan getar bergemuruh lirih. Namun menguat seiring letupan Guntur yang mengarak uap air. Sedetik berselang rintik rintik menggelitik tubuh yang gersang.

Dan hatiku tak lagi gersang. Dingin mencekam terasa menyejukkan, rembulan redup telah menerang. Getar getar menjalar. Tetes-tetes air meresap. Menyejukkan tiap pori yang mengering. Meski hanya berteman dengan deru angin tanpa suara. Meski kau membisu. Teka-teki terbaca di kedua mata itu. Apakah yang kurasakan ini, kau rasakan juga?

Selasa, 28 Agustus 2012

Ku Ingin Kau Untukku


Argha tak pernah menyadari, kapan rasa itu telah datang? Yang ia tahu hanyalah, rasa bahagia saat melihat senyum manis Pungky, terbayang selalu hangat candanya, serta debaran hati yang kian tak menentu kala dekat dengannya. Tersirat tanya mungkinkah ia untukku?
       Kala Argha merenung, bayangan tentang hari-hari yang sudah ia lalui bersama Pungky kembali terbayang. Masa-masa bercanda bersama, bahkan mengenang hal-hal yang sangat kecil sekalipun. Tak jarang Argha sering terlihat tersenyum sendiri tanpa maksud yang jelas. Apakah ia telah jatuh cinta?