Argha tak pernah menyadari,
kapan rasa itu telah datang? Yang ia tahu hanyalah, rasa bahagia saat melihat
senyum manis Pungky, terbayang selalu hangat candanya, serta debaran hati yang
kian tak menentu kala dekat dengannya. Tersirat tanya mungkinkah ia untukku?
Kala
Argha merenung, bayangan tentang hari-hari yang sudah ia lalui bersama Pungky
kembali terbayang. Masa-masa bercanda bersama, bahkan mengenang hal-hal yang
sangat kecil sekalipun. Tak jarang Argha sering terlihat tersenyum sendiri
tanpa maksud yang jelas. Apakah ia telah jatuh cinta?