Sinopsis 'Ruang Rindu' Chapter 2

Entah ada angin dari mana yang membuat mama dan papa Lexa meneleponnya, mengajaknya makan malam di sebuah restaurant ternama. Hal yang sangat jarang mereka lakukan. Dalam hati Lexa dipenuhi tanda tanya besar. Apa yang mereka inginkan darinya? Segala macam pikiran buruk berkelebat.

Segala Tanya dalam hatinya pun terjawab malam itu. Mereka sengaja mengatur pertemuan makan malam untuk mengatur perjodohannya. Orangtuanya ingin Lexa segera menikah. Mereka ingin Lexa tak lagi hidup sendiri dan kesepian. Malam itu dia berkenalan dengan seorang lelaki mapan dan tampan, bernama Galang Andrea. Bukannya bahagia, kemarahan kini bermuara di hati Lexa.

Begitu mudahnya mama dan papanya menyuruhnya menikah, tanpa mereka sadari bahwa karena merekalah Lexa trauma akan sebuah pernikahan. Begitu mudahnya kah bagi mereka menjalani sebuah pernikahan yang pada akhirnya akan menciptakan korban jika pernikahan tak berjalan sesuai harapan? Selama ini asumsi masyarakat untuk mencapai kebahagiaan yang hakiki adalah sebuah pernikahan, benarkah? Jika pernikahan itu membhagiakan, mengapa ada perceraian, mengapa ada kekerasan dalam rumah tangga, mengapa ada perselingkuhan, mengapa ada berbagai macam konflik ini dan itu. Dengan tegas Lexa pun menolak.

“Aku tidak akan menjalani pernikahan yang hanya menjebakku pada angan buaian kebahagiaan. Sejak kecil aku tidak diinginkan kedua orang tuaku, aku tak ingin mengikuti jejak kalian, jadi akupun tidak ingin kehadiran lelaki dalam hidupku, aku sudah cukup bahagia dengan diriku dan kemandirianku, kalian tidak berhak mencampuri urusanku, karena bukankah aku sudah terbuang sejak belasan tahun yang lalu?”

Semua tercengang mendengar jawaban tegas datar dari Lexa. Datar yang menyimpan amarah, datar yang menguak kekecewaan, datar yang menyiratkan dendam. Namun, ketegasan dan kecakapan Lexa memancarkan pesona tersendiri yang membuat Galang Andrea tertantang untuk menaklukkan gadis kesepian itu