Sinopsis 'Ruang Rindu'

           Di sebuah galeri, Lexa tersentuh melihat sebuah lukisan berjudul “Ruang Rindu”. Di dalam lukisan itu tergambar tanah lapang menghijau dipenuhi bunga edelways, di sudut gambar tergambar sosok cewek yang tak nyata, hanya berupa bayang. Lukisan itu seolah bercerita tentang kerinduan yang mendalam, namun sosok cewek yang dirindukan seolah hanya berupa bayang-bayang tak terjangkau. Lexa menatap lukisan itu lekat dan lama seolah ia juga merasakan hal yang sama. Dia merindukan kasih sayang, hal yang abstrak dan tak terjangkau. Disudut lukisan itu tertulis judul dan nama si pelukis. “Ruang Rindu” by Aditya.

Ketertarikan pada lukisan itu membawa Lexa bertemu dengan Aditya. Dia berniat membeli lukisan itu tak peduli berapapun harganya. Namun, sang pelukis tak ingin menjual karyanya. Segala upaya Lexa lakukan untuk dapat memiliki lukisan itu. Kisahnya semakin rumit ketika ia menyadari bahwa Lexa tak hanya jatuh cinta pada lukisan ‘Ruang Rindu’ namun juga pelukisnya, Aditya. Sebelumnya dia tak pernah benar-benar menginginkan lelaki hadir dalam hidupnya. Lexa dibesarkan di dalam keluarga broken home sehingga dia trauma akan jatuh cinta dan pernikahan. Bagi Lexa memiliki pendamping hidup bukan prioritas dalam hidupnya. Tapi…sejak bertemu Aditya, pandangan Lexa berubah. Dia sungguh ingin memiliki lelaki itu seutuhnya, menjadikannya pendamping hidupnya. Ia lakukan pula segala cara untuk memikat hati Aditya meski lelaki itu sekalipun tak pernah menganggap Lexa ada.

Cinta Lexa bertepuk sebelah tangan. Ia rela menunggu, ia rela berkorban, dan berkeyakinan jika dia bersabar sedikit saja, pasti ia bisa memenangkan hati Aditya. Lexa sanggup menahan sakit, kecewa, terluka karena penolakan. Namun, hati Aditya sudah terlanjur keras sekeras baja. Ia tak luluh sedikitpun akan usaha dan pesona Lexa. Hingga Lexa sadari bahwa segala usahanya sia-sia dan tak ada gunanya. Aditya hanyalah mimpi yang tak teraih.

Inikah rasanya mencintai? Menanggung perih dan luka, disaat ingin memiliki tapi juga harus melepasnya pergi.